Baru Itu Tak Selalu Bagus
Warnanya salah semua... almost became my worse nightmare.
Biasalah, gue emang ga' pernah akur sama orang accounting. Demi cutting cost, mereka menerima vendor baru untuk urusan cetak. Harga sih emang ok banget, 30% dibawah harga reguler kita, dan mereka pun pake embel-embel mesin baru. Settingan mesin pun mereka bilang sama dengan yang biasa gue pake, yaitu Japaneese Press Standard 2. Gue udah ragu sih, karena pertama, dari gelagat mereka presentasi gue yakin mereka masih baru banget. kedua, dari semua pertanyaan yang dilontarkan, mereka jawabnya "bisa" semua. Hebat banget tuh mesin?
Oh well, kita coba dengan 2 brosur yang sedang kita buat untuk sebuah sekolah ekonomi dan sekolah fligh officer, dan pre-pressnya jelek abis. Masa gambar cetakan sama yang di layar Freehand gue sama persis. Nope, sama persis is not a good thing, karena berarti itu mesin nyetaknya RGB bukan CMYK. Hasilnya warna pada off sekitar 10-20% semua. Wah kacau nih. Balik lagi deh ke percetakan lama.
Oh well, kita coba dengan 2 brosur yang sedang kita buat untuk sebuah sekolah ekonomi dan sekolah fligh officer, dan pre-pressnya jelek abis. Masa gambar cetakan sama yang di layar Freehand gue sama persis. Nope, sama persis is not a good thing, karena berarti itu mesin nyetaknya RGB bukan CMYK. Hasilnya warna pada off sekitar 10-20% semua. Wah kacau nih. Balik lagi deh ke percetakan lama.
4 comments:
keliatannya fine-fine aja tuh warnanya.
Itu warna yang purple harusnya biru. Itu warna coklat dalam dan luar kok bisa beda. Dimana yang fine?
Emang kalau pakai freehand paling risky untuk job percetakan.
Numpang ngiklan nih?? Sorry, but I don't speak Turkish.
Post a Comment