Black Wedding
Long weekend ini sepertinya tidak berpengaruh banyak untuk istirahat. Sabtu pagi, setelah acara wisuda di Hotel Cempaka, aku sekeluarga langsung pergi menuju desa Cililin Bandung. Kita pergi menghadiri pernikahan sepupu Rika dan pegawai travelku: Ade. Setelah menyetir kurang lebih 3 jam, akhirnya kita sampai juga di desa Cililin. Suasana pesta meriah, kita bersalaman dan tentunya memberi sedikit hadiah buat Ade dan suaminya Hendro. Setelah mengambil makanan, aku duduk disebelah a' Ujang, kakaknya Ade. Disitulah a' Ujang cerita tentang kejadian tadi pagi.
Ceritanya gini: Setelah akad nikah di masjid selesai dan salam-salaman, Uwak Woh (ibunya Ade dan a' Ujang, kakaknya mertua gue) tiba-tiba roboh. Langsung dilarikan ke Puskesmas. Ternyata Uwak stroke, jadi langsung dilarikan ke RS. Mitra di Cimahi, dan sedang dirawat disana.
Tentunya semua orang pada bilang ke Ade kalo ibunya baik-baik saja, dengan harapan Ade gak terlalu mikirin kejadian tersebut di hari bahagianya itu.
Pas jam 4 sore, saat pesta pernikahan akan selesai, handphone a'Ujang berbunyi. Telepon tersebut dari a'Dede (adiknya a' Ujang). Uwak telah meninggal dunia. Innaillahi. Serentak acara bahagia tersebut menjadi ajang tangis. Ade langsung menangis dan mengunci diri dalam kamar...
Wah, pokoknya black wedding banget deh. Gue sendiri cuma bisa diam doang sambil nenangin Rika yang ikut nangis. Gue bener-bener kasihan sama Ade, wah kalo sampai kejadian sama gue, gak tau deh kaya' apa, can't even begin to imagine...
2 comments:
:O
Anjrit, tragis amat...
Post a Comment