Bajaj Laknat (Kendaraan Operasional Baru)
Gue berdiri di Lobby, berkeringat sehabis melakukan presentasi yang lama di kantor HRD Plaza Indonesia. Malas rasanya ngambil mobil di parkiran dan nyopir ke beberapa klien lagi di daerah tanah abang, mana parkir susah pula. Karena deket, alternatifnya ya naik Bajaj. Untung ada temen buat sependeritaan.
Bajaj kita meluncur menuju Tanah Abang Timur 18, ke sebuah kantor usaha florist dimana kita akan mempresentasikan progress pembuatan CRM untuk usaha mereka.
"Tungguin ya bang!" sahut Irfan "cuman 15 menit".
"Ngapain loe suruh tunggu? Ntar cari lagi aja Fan"
"Males soalnya ke depan cari bajaj lagi" kata Irfan. Namun memang ternyata meleset. Hampir 1/2 jam kita didalam, dan si tukang bajaj pun mulai terlihat mondar mandir di depan toko. Kadang nempelin mukanya di kaca, mencoba liat kedalem. Gile, malu bener gue. Untung ngga' ada yang liat. Tapi ahirnya kita keluar.
"Ke mana lagi boss?" tanya si tukang bajaj
"Itu bang, ke kantor Hoka-Hoka Bento situ yang tadi kita lewatin" kataku.
Bletek-tek-tek.. roda bajaj pun menggelinding, asap ngepul dan goyangan yang bisa bikin copot tulang kaki gue dari engselnya.
"Bang, ntar rada jauh ya parkirnya, tenang aja, pasti ntar naik lagi" kata Irfan.
"napa parkir jauh2 Fan" tanyaku penasaran.
"ngga' enak ama pak Pius, masa' kita naik bajaj" jawab Irfan, sok elite (padahal makan juga diwarteg, kaki naik sebelah, nambah pula).
Sesampainya, kita memberikan manual software yang kita kerjakan untuk kantor chain restoran itu. Setelah sedikit basa-basi, kita pun pamit. Pak Pius mengantar sampai luar.
"Naik apa pak Chandra?" tanya pak Pius.
"Kita parkir di..."sebelum selesai mejawab, aku diputus oleh Irfan yang sepertinya sedang Borjuis banget hari ini...
"Naik taksi kok pak" sela Irfan.
Namun tak lama setelah kata2 tersebut mencuat dari mulut Irfan... Bletek-tek-tek... Bajaj tadi menghampiri, dan dengan penuh servis membukakan pintu belakangnya.
"Kemana lagi nih Boss?" tanya si supir bajaj..
Aih.. Mati malu berdiri gue...