Pesta Blogger 2007

Part Two
Final Report

Kembali disambung biar seru dan renyah (gak jelas bahasanya). Initially Pesta Blogger 2007 merupakan acara yang cukup menarik, tapi kurang nendang. Topik yang ditawarkan tidak begitu hangat, beberapa pembicara (terutama yang dilepas sendiri pada beberapa segmen) pada stage fright dan terkesan tanpa persiapan. Hal-hal menarik seperti program memberi kambing via internet dan masih banyak lainnya lebih didapat dari omongan bertemu dengan beberapa blogger lainnya, which I think counts more. Event ini mempertemukan banyak blogger dan kita punya kesempatan besar untuk networking. Thats the key, so lets hope acara lebih fokus mengekspose itu untuk tahun depan. Silahkan melihat foto-fotonya diatas, and see you at Pesta Blogger 2008.

Pesta Blogger 2007 (Live Reporting)

Part One
On Location

Online niiiiii, di Pesta blogger 2007, thanks to XL for the free wifi internet connection. Akhirnya gue memutuskan untuk hadir di Pesta Blogger 2007. Awalnya gue sangat bimbang, dateng gak ya. Gak dapet undangan soalnya (narcist amat deh), tapi sedikit persuasi dari Ayu dan Boy, akhirnya deteng juga. Gak rugi sih, walau bayar 100 rebu, the food was good, and the discussion was not bad. I was hoping for a little more fizz and ban, but it wasn't really what I was dreaming of.

Gue kira akan bakal seperti coming out atau pride parade, dimana kita bisa showcase blog kita. but it wasn't, more on the techno side and blogging technology (dooooh, like we haven't know that already).
Tapi ketemu banyak temen on-line, learned more on online selling, branding, dll (walau gak banyak). I'll write more, batere laptop gue mo koit.

Dad's Book on Ollie's Blog

You can catch my father's biography review on Ollie's blog. My dad wrote a good book, unfortunately he's too shy (my dad, shy?? yang bener aja) to ask any one of his accomplished friends to become his editor or endorser. Its limitedly published, so for a copy you can contact me or through kutukutubuku.com

Terharu Ya Mas?

28 Jam dari Jakarta non-stop driving bisa membuat orang capek berat (ya iya lah!!!). Berangkat tanggal 10 Oktober, tapi sampainya di Solo tanggal 12 Oktober dini hari pukul 1 malam kurang lebih dikit. Begitu lihat kasur bagai udah setahun gak ketemu istri, lamngsung tomplok dan Zzzzz.

Mengikuti ahli bintang Muhammadiyah, gue lebaran tanggal 12. Dan dengan 4 jam tidur, paginya saat dibangunkan sholat Ied, badan gue gak bisa gerak. Sumpah punggung rasanya didudukin ama badak. Gerak dikit sakitnya minta ampun.

"Udah, jangan dipaksa, istirahat aja", kata bokap dan mertua gue.
Tadinya udah niat istirahat, eh liat anak gue Vira dipakein baju jilbab dan istri gue yang rapi gitu, gue jadi kepikiran...
"Gue jauh-jauh dateng ke Solo, nyetir 28 jam, masa' gue kelewatan Shollat Ied."
Dengan semangat 45 gue bangkit dan mandi. Mungkin adrenalin kicked in, soalnya sakit di punggung ilang semua. Ajaib dah.

Yang lain sudah berangkat, jadi gue ngejar, mulai kerasa lagi punggung gue, tapi Banzai lah!
Akhirnya sampai kita di tempat Sholat Ied, sebuah lapangan besar di kampung nenek gue di Boyolali. Pada hari biasa, tempat ini dapakai main bola atau untuk menggiling dan menjemur padi saat panen. Public field lah.



Shollat seperti biasa, 2 rakaat dan diikuti dengan khotbah dari ustad setempat. Punggung gue sakiiit banget, sampe gue kagak konsen ustadnya ngomong aja, kalah sama nahan sakit punggung gue. Setelah 45 menit khotbah. Kita pulang, dan gue berjalan sambil nahan sakit yang begitu sakit sehingga gue sampai berlinang air mata.

Istri gue dengan rasa haru menggandeng gue dan bilang "Khotbahnya bagus banget ya? Sampai Terharu ya Mas?"

Gue diem aja deh... Biar dia ada dalam fantasinya sendiri. Akhirnya sampai rumah di pijetin dan di treak bak raja... the power of tears.

28 Hours to Solo

"Berangkatnya malam aja!", kata iparku mas Didiet. "Enak lagi berangkat malam, gak panas, anak gak rewel dan gak macet."

Kata siapa?!?!?!
Oke, dua pertama sih ada benarnya, tapi gue yang harusnya berangkat pas tangal 10 Oktober pagi hari jadi pindah schedule ke malam hari jam 9. Awal sih senang... "Wah, Jakarta makin sepi ya".

Eh di jalan Tol Cikampek, bujubuneng...
Perjalanan dari Jakarta ke Cikampek yang biasa ditempuh dalam waktu satu jam terpaksa gue laluin selama 9 jam. Macet total dari ujung ke ujung. Jalan sekitar 1 meter per menit. Wah kacau. Gue nyalain radio dan kabarnya ada tabrakan beruntun di km 45 dan mobil terbalik di km 52. Belum lagi penyempitan jalan jadi satu jalur akibat pengaspalan jalan.... WTF, waktu orang mudik lebaran kok baru di aspal sih??!?

Akhirnya gue mutusin gak puasa, sementara Rika dan mertua gue pada puasa, itu juga sahur di jalan cuma pake kue-kue kering dan aqua. Jam 6 pagi akhirnya kita berhasil keluar tol Cikampek, dan itu juga diikuti dengan macet di kota Cikampek. *halah*

Karena haus, gue buka jendela dan beli dari asongan yang lewat.
"Berapa dik?"
"3000 Om!"
Gile, mahal amat buat aqua botol, tapi gak apa-apa lah, beda seceng ini.
Eh ternyata setelah itu si pedagang asongan bilang ke gue:
"Lewat jalan situ aja om, nembusnya kampung tapi ntar langsung keluar di Karawang, jalan alternatif om, gak ada yang tau."

Gue ikutin aja nasehatnya, eh beneran. Wah, Aqua berbuah jalan. Gak ada 20 menit gue dah masuk Karawang tanpa macet yang berarti, dan setelah melewati Karawang, smooth sailing sampai Solo. Totalnya ya 28 jam sampai sana, mungkin bisa lebih cepet dikit kalo mobil gue cc-nya lebih besar, maklum, cuma 1000cc, jadi cupu kalo naik turun gunung.

Minal Aidzin Walfaidzin

I'm sorry that I haven't been posting for awhile now...
Sorry that I haven't told any good nor compellingly funny story.
In the spirit of forgiveness, let us leave all this behind and start a new leaf. Minal Aidzin Walfaidzin, mohon maaf lahir dan batin. Maapin kite yeee...

From the Marsono family, we wish you an awesome Iedul Fitri, Mohon maaf lahir dan Batin.